TERASA NAK BERTAUBAT

Bagi yang 'ter' rasa hendak bertaubat
Alhamdulillah.. Allah masih lagi memanjang usia saya, anda dan kita semua sehingga ke hari ni.. Masih lagi Dia memberi kesempatan untuk kita menikmati rasa cinta dan kasih sayangNya…
‘Rasa takut nak bertaubat..’

Mesti atau mungkin kita pernah dengar ayat-ayat yang berbunyi macam ni..

***


‘Aku bukan tak mau berubah.. Aku nak berubah.. Aku pun tengok ramai kawan aku dah berubah tapi aku ni takut.. Takut tak dapat kekal lama.. Aku tak nak jadi hipokrit..’


‘Ramai je budak sekolah agama tapi ada juga yang jadi sampah masyarakat.. Aku ni sekolah orang putih je dari kecik sampai besaq.. Tu yang aku  tak yakin nak berubah tu.. Bukan tak mau..’


‘Aku nak berubah tapi dosa aku banyak sangat.. Setinggi gunung seluas lautan.. Allah sudi kea terima aku ni..’


‘Aku nak berubah tapi aku sayang geng-geng aku.. Kalau aku berubah, nanti mereka kata apa pulak..?’

***

Disebabkan terlampau banyak sangat persoalan yang berlengar-legar di luar minda, last sekali pasti ayat ni akan muncul (bagi yang cepat putus asa / jumpa jalan buntu)
‘Argh..!!! Payah sangat nak berubah.. Baik tak payah berubah la.. Kalau masuk neraka pun sat je last-last dapat jugak rasa nikmat syurga.. Cuma cepat dengan lambat je.. Tak apa tahan la sikit seksa tu.. Nanti baik juga..’


(Nauzubillahminzalik..)

--------------------------------------------------------------------------------------------------

Ye saya mengaku.. Pasti persoalan-persoalan yang sinonim macam di atas akan bermain-main di minda.. Tambah di kala hening malam.. Tatkala kita seorang diri berada di beranda rumah atau di atas katil ketika sedang mencuri masa untuk bermuhasabah diri..

‘Rasa’ nak bertaubat tu bukan hanya manis di bibir dan indah khabar dari rupa je.. Apabila kita dah ‘ter’ niat nak berubah tu first apa yang kita nak kena buat tu.. Kita buktikan dulu dengan perbuatan.. Yang pasti kita kena sanggup berkorban berdiri dan sujud di hadapan Allah.. Bersungguh-sungguh bertaubat dengan taubat nasuha.. Mintak keampunan kepadaNya.. Settlekan hubungan sesama manusia.. Letakkan rasa cinta dan yakin itu hanya apa Allah.. Lepas tu cuba didik diri kita dengan macam ni.. Saya bagi contoh (ingat contoh je (lain orang lain cara dia))
Pertama :-

Andai dulu apabila marah-marah akan baling barang yang ada di tangan.. Tak kisah la telefon bimbit ke atau pasu ke, pasti akan automatic akan lempaq terus.. Tapi kali ni apabila rasa marah tu menyapa.. Belajar tenangkan diri dengan zikrullah, istighfar, ambil wuduk atau solat sunat dua rakaat.. Tahan diri tu kalau boleh biar sampai keluar air mata..


Kedua :-

Dulu selalu kalau ada masalah pasti pergi cari pakwe / makwe untuk share masalah dan tenangkan fikiran.. Tapi kali ni ce usaha terus pergi ke bilik air ambil wuduk dan solat sunat dua rakaat.. Dan mengadu sepuas-puasnya.. Cerita dekat Allah.. Lepas tu mintak putus terus dekat pakwe / makwe (serius ni.. Tak main-main.. Putus terus) [Jangan pernah sayang kepada maksiat]
Ketiga :-

Andai terlampau banyak masalah yang menyulitkan urusan hidup, yang pasti pergi cari sahabat yang soleh-soleh.. Tidak pun cari ustaz / ustazah.. Sekiranya kita memang mahu Allah yang pegang kehidupan kita.. Istilah ‘malu ‘ bertanya tu tak patut ada dalam diri..


Keempat :-

Seandai member-member lama ajak kita melakukan maksiat.. Kita dengan tegas menyatakan kita tak hendak buat/pergi.. Kita mesti berprinsip.. Yang pasti kita jangan tinggal dia tapi ajak depa sama-sama berubah.. (Jangan putus asa)

So,

Jadi ia bermula dari kita.. Diri kita.. Jasad kita.. Segala-galanya dari kita tanpa paksaan orang lain.. Tidak perlu gaduh-gaduh..

Tapi apa-apa pun kita kena ingat dan berpesan pada diri dengan ayat ni..


Surah ankhabut ayat 2-3 :- ‘Patutkah manusia menyangka bahawa mereka akan di biarkan dengan hanya berkata : Kami beriman sedang mereka tidak diuji (dengan sesuatu cubaan). Dan demi sesungguhnya! Kami telah menguji orang-orang terdahulu daripada mereka, maka (dengan ujian yang demikian), nyata apa yang diketahui Allah tentang orang-orang yang sebenar-benarnya beriman dan nyata pula apa yang diketahuiNya tentang orang-orang yang berdusta.’

Penutup :-
Semoga Allah beri kita kekuatan untuk kembali kepadaNya.. Allah itu Maha Pengampun dan Maha Pengasih.. Andai kita datang kepadaNya dengah segunung dosa maka Dia akan memberi kita segununug pengampunan.. Andai kita datang kepadaNya dengan dosa seluas lautan maka Dia akan memberi kita pengampunan seluas lautan.. Allah tak tengok siapa kita di masa silam Allah tidak nilai kita di masa depan tapi Allah nilai kita di saat ini.. Betapa mulia dan kasihNya Dia kepada kita.. Tiada yang mustahil bagiNya.. Andai kita mengkehendaki kebaikan, Allah akan beri kita faham agamanya..

Apa lagi..! Ayuh ke arah pintu taubatNya sebelum pintu hati kita tertutup untuk dapat HidayahNya..

Teringin nak jawab persoalan :-

‘Ramai budak sekolah agama tapi ada juga yang jadi sampah masyarakat.. Aku ni sekolah orang putih je dari kecik sampai besaq.. Tu yang aku tak yakin nak berubah tu.. Bukan tak mau..'

Nanti kita balik jumpa Allah, Allah tak akan tanya kita dulu di dunia kita masuk sekolah apa.. Kenapa perlu ambil contoh budak sekolah agama yang dah menjadi sampah masyarakat sedangkan ramai je lagi budak sekolah agama yang tinggi sahsiahnya dan menjadi contoh ikutan masyarakat.. Keyakinan itu tidak pada bibir tapi pada tindakan..

WallahuAlam.. Semoga Allah redha urusan kita semua.. Aamiin..



Terima Kasih Kerana Sudi Membaca Post Saya

IKHTILAT..? BEWARE

Are you aware of the dangers of interacting with non-mahrams on social networking? Important message, please read and share to let others know. This is a reminder for all brothers and sisters who are on social networking. Please take your time to read it for Allah’s sake.

I heard a very interesting lecture recently on how to maintain your modesty, wherever you are, particularly on social networking sites. It’s common to see men and women free mixing here, direct messaging and interacting in a way they obviously shouldn’t. To those who do that, stop and think for a while - Do you think you are doing something that would please Allah? Modesty is a branch of Imaan, and when you talk whether through writings or etc to non-mahrams, you are actually lifting your pardah and your modesty. Allah has told us that if our modesty if lifted, we are fit to do anything. To all of us, isn’t modesty a very priceless thing? Are you willing to sell it in the cost of interacting with non-mahrams?

Remember, when a man and a girl are alone, Shaytan is the third person there. When you are tweeting or facebooking, it’s obviously between yourselves, so what makes you think that Shaytan will not intrude and create feelings among you that would lead to haraam? We may wear the Hijab/Niqab, but if our walk, talk, voice or actions attract a man, we are accountable for it and if that happens, you are lifting your modesty. If you may not have any feeling towards the one you are tweeting/facebooking, can you absolutely guarantee that the other person feels the same way about you? If your tweets/status, even if it be a “yes”, “no”, “Hi” or even a “hmm” attracts a non-mahram, what are you going to say when you stand before Allah (SWT) on the Day of Judgement? How are you ever going to justify yourself for talking or attracting a non-mahram?

This is a humble reminder, first to myself and then to the others. Some of us may not reply to non-mahrams, but if they are following us, out tweets/status would appear on their timeline. How can you guarantee that someone will not be attracted to your tweets/status. If a person is drawn to your style of tweeting/writing, he/she might have feeling on you. This, more often than not, ends up with men interacting with girls and vice versa, so I think it's just better to be avoided. Aren’t you accountable to Allah for those feelings you created, although it may be unknowingly. What are you going to tell Allah when He questions you about it in front of the entire mankind on the Day of Judgement? Think for yourself.

I know that some of those reading this will find that it is hard to be accepted, but please remember that you are accountable for each and every action you do on the Day of Judgement. Isn’t the greater Jihaad fighting against your own desires? Do it for the sake of Allah and your sacrifice might be that one thing which may lead you to either Jannah or Jahannam. Allah has told in the Quran that Shaytan makes our deeds fair-seeming to us. Fight against Shaytan and fight against your own self. This is not only for your betterment, but also the betterment for the entire Ummah InshaAllah. And it's not impossible - I've seen a lot of sisters on Twitter and Facebook who have in right there on their bio : "Brothers, don't follow or add me". MashaAllah, I really admire the strength of those sisters and if they can, surely we can as well, right?

A sign of true Imaan is when you fear Allah, both in secret and in public. It might be hard for us to do avoid this temptation, but just think of how happy and pleased out beloved Rabb with be with us. Isn't gaining His pleasure the ultimate thing we all want? If after reading this, you still continue talking to non-mahrams on twitter or facebook, or any other form of socializing, remember that doing a sin even after knowing fully well that it's bad is an even bigger sin. That guilt will always be with you. Do this one sacrifice and see for yourself how rewarding it will be,InshaAllah. It might be tough, but as time goes on you will see that what you did was actually your duty.

Do it solely for the pleasure of Allah and if Allah is pleased with your sacrifice and effort, isn’t that an exceptional honor. Allah will be proud of our sacrifice and He will make it easy for us InshaAllah. For the sake of Allah, please share it and keep sharing it so that other might benefit from this InshaAllah. If this can bring about a change in someone, Allah will reward you for it. May Allah accept all of us.

Aameen.




Terima Kasih Kerana Sudi Membaca Post Saya

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...